Selasa, 06 April 2010

Memilih Oli yang Tepat

Sistem pelumasan pada mesin, baik mobil atau motor, digunakan untuk mengatur proses pelumasan pada mesin. Sekilas tentang minyak pelumas atau oli untuk Anda ketahui agar dapat memilih minyak pelumas untuk kendaraan anda, yaitu tentang:
Fungsi Pelumas

* Menghindari kontak langsung bagian mesin
yang bergerak.
* Membatasi panas yang timbul akibat gesekan dan mengurangi keausan dengan
membentuk lapisan tipis (oil film) di antara bagian-bagian / komponen mesin yang bergerak.
* Menambah kerapatan seal dan kompresi.
* Mengeluarkan kotoran, dan menghindari debu.
* Sebagai anti karat.
* Peredam bantalan.
Sifat Pelumas

Minyak pelumas atau oli mesin yang baik mempunyai sifat sebagai berikut :

* Mempunya angka index kekentalan/
viscosity index yang sesuai dengan mesin.
Bila viscositynya terlalu rendah akan menyebabkan mesin cepat panas (over heating).
Sebaliknya bila terlalu tinggi, tahanan gesek akan bertambah hingga mesin sukar dihidupkan.
* Mempunyai daya lekat yang baik pada bagian-bagian mesin.
* Tidak mudah bercampur dengan
kotoran-kotoran.
* Mempunyai titik temperatur yang tinggi (flash point) yang bisa dicapai sebelum molekul oli mengalami break down (jenuh).
* Mempunyai titik temperatur yang rendah (pour poit) dimana oli masih bisa mengalir dengan lancar.

Jenis Pelumas

Ada tiga jenis minyak/oli pelumas yang diproduksi :

1. Oli mineral.Jenis oli
Diperoleh dari hasil tambang minyak bumi yang diolah menjadi oli dan ditambah bahan aditif untuk menambah mutu pelumas menjadi lebih baik.
2. Oli sintetis.
Oli pelumas berbahan dasar campuran berbagai macam bahan kimia yang dibuat di laboratorium, biasanya dipergunakan pada pesawat.
3. Oli castor.
Dibuat dari tumbuh-tumbuhan atau hewan yang diolah di laboratorium. Biasanya dipergunakan untuk balap motor/mobil dan kualitasnya melebihi
oli mineral.

Standar Pelumas

Standar SAE :
SAE (Society of Automobile Enginers), berkedudukan di Amerika Serikat. Nomor SAE yang makin besar menandakan makin besarnya vikositasnya (semakin kental). Contoh SAE 20, SAE 30,SAE 40, SAE 50, dan sebagainya.
Ada pula yang multi grade, contohnya SAE 20-50, artinya ketika oli dipergunakan pada mesin, ketika suhu mesin dingin vikositasnya 20 dan ketika suhu mesin panas vikositasnya 50. Dengan kata lain mempunyai perubahan yang baik terhadap perubahan suhu.

Standar API
Selain standar SAE, ada juga standar API (American Petrolim Industry). Yang memakai kode huruf contohnya SA, SB, SC, SD, SE dan SF untuk mesin bensin.
Untuk seri SE, SD dan SF telah memakai zat penetralisir belerang, anti lumpur, anti busa. Sebaiknya bila anda akan memakai oli standar API, pakailah yang jenis ini.
Untuk mesin disel memakai kode huruf CA, CB, CC, dan CD.


Penggolongan Pelumas

* MS, dipakai untuk motor bensin yang beroperasi ringan
* MM, dipakai untuk motor bensin yang beroperasi sedang
* MS, dipakai untuk motor bensin yang beroperasi berat
* DG, dipakai untuk motor disel yang beroperasi ringan
* DM, dipakai untuk motor disel yang beroperasi berat, contoh traktor, buldozer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar